Sosial Media dan Dampak Buruknya terhadap Citra Merek



Pada tulisan kesempatan ini saya akan memvisualisasikan isi dari satu jurnal yang diatur oleh Eleonora Pantano yang dengan judul When a Luxury Merek Bursts: Modelling the Social Medium Trending Effects of Negative Stereotypes Adoption Leading to Merek Hate.


Dalam tulisan itu periset dengan maksud untuk menyikapi satu pengakuan yang sudah dikatakan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) yang di awal tahun 2020 lalu sudah memperkenalkan arti infodemik ke semua warga dunia.


urutan ayam aduan terkuat di asia WHO memvisualisasikan infodemik ini selaku satu kondisi di mana penebaran data atau info bisa dirubah dengan sesenang hati oleh siapa dengan manfaatkan ruang-ruang virtual. Dan ini ternyata secara eksklusif berpengaruh pada beberapa perusahaan, mana yang dengan mengarah pada beberapa bukti yang diketemukan, mereka berasa demikian kerepotan untuk batasi berlangsungnya gelombang difusi info pada media sosial.


Secara simpel, difusi info pada media sosial bisa dilukiskan selaku satu peristiwa sosial yang mempunyai potensi untuk mengubah langkah pandang siapa seperti satu penyakit yang bisa menyebar dan menulari anggota badan yang sehat.


Disamping itu, riset ini diperuntukkan untuk bikin mode dari satu promosi marketing "eksklusif" yang manfaatkan ke-viral-an seorang pada media sosial untuk membuat citra negatif atas satu produk atau merk spesifik, yang di lain sisi, dengan mengaplikasikan langkah ini, otomatis arah dari faksi pencetusnya untuk tingkatkan market share mereka sendiri dengan mempertaruhkan citra merk dari perusahaan lain.


Dalam riset itu, periset sudah memakai object riset pada beberapa endorser/influencer yang memiliki kemampuan untuk "meledakkan" pemahaman dari beberapa penganutnya, dengan persyaratan 506.127 like dan 17.984 tanggapan yang sanggup mereka mengumpulkan dalam kurun waktu yang cepat.


Dan berdasar hasil penemuan dari riset itu sudah diambil kesimpulan jika ledakan info negatif atas merk spesifik mempunyai potensi untuk membuat stereotip yang jelek dalam diri customer atas kehadirannya. Bahkan juga, pada masalah spesifik, ini mempunyai potensi untuk membawa pemahaman mereka pada keadaan yang mencelakakan untuk merk itu, yaitu rasa tidak suka mereka pada merk.


Sajian info negatif berkenaan merk atau produk spesifik yang sudah dikatakan oleh beberapa selebriti di media sosial salah satunya ditunjukkan sudah sanggup untuk memberikan keyakinan beberapa konsumen--yang jadi penggemar dan penganut mereka--bahwa merk itu benar-benar jelek ada, hingga patut untuk dibenci.


Berdasar isi dari riset yang membahas mengenai dampak dari media sosial pada citra merk ini, kita sangkanya bisa ambil simpulan, jika di satu segi, mungkin media sosial bisa membuat kesan-kesan yang bagus di mata konsumen setia. Tetapi, di lain sisi, ini pun tidak tutup peluang akan digunakan oleh faksi spesifik untuk menjatuhkan rekam jejak perusahaan yang lain jadi kompetitornya.


Postingan populer dari blog ini

The College of Michigan's Michael Imperiale, that offers on the NSABB

Such as others of her caste, she traces her origins towards forefathers that concerned

Mueckler's function was actually focused about the systems